Halusinasi

Dari pintu kamar yang agak sedikit terbuka, ada dua makhluk aneh menggelinjang di koridor. Ekor mata saya lalu mengikutinya. Ciri fisiknya mudah dikenali; bersungut, langsing, licin, berkepala pipih, matanya hitam, memiliki ekor dan baunya khas.

Mereka tak menatap ke arah kamar tempat saya bersantai. Saya melihat di punggung mereka terdapat dua nama yang berbeda. Yang hitam adalah ‘Suka’; yang putih adalah ‘Duka’. Dari celah pintu, saya lihat mereka berlompatan. Semakin cepat dan terengah-engah. Mereka seperti hendak mencari tempat yang aman.

Tak lama mereka melompat jauh, seekor kucing berjalan mengendap-endap. Kucing itu kelaparan dan hendak menerkam salah satu, atau dua-duanya sekaligus. Dengan naluri berburunya, kucing gendut itu melompat dan menerkam yang badannya putih, si Duka. Cakarnya menembus perut si Duka, darahnya mengucur sedikit. Tapi si Duka langsung tewas di genggaman kucing tadi.

Si Suka yang tak terjangkau terkaman kucing hanya bisa melihat temannya dilahap kucing itu. Ekor hingga kepalanya ludes tak bersisa. Si Suka yang mewarisi sifat ‘suka’ hanya bisa meninggalkan temannya pergi. Ia tak mengurai air mata sedikitpun. Tetapi ternyata warna kulitnya sedikit berubah. Badannya jadi cemong, seperti pola tutul pada harimau: hitam dan putih.

Si Suka tadi langsung mendapatkan sifat-sifat dari temannya, ‘duka’, yang mati. Ia melompat ke bawah, ke tanah. Siapa tahu ia bisa segera menemukan air atau kubangan untuk kembali berenang. Ia tak melihat di bawahnya ada sebuah acara hajatan. Bukannya kubangan, ia malah menemukan wajan dengan minyak panas menyembul di bawahnya. Suka dan duka. Ia tak bisa menghindar dari lompatannya itu. Perkiraannya meleset, ia menyesal sebelum tewas di penggorengan itu.

Maka ia bisa saya kenali sebagai seekor lele dengan nama ‘suka-duka’. Saya melongok ke bawah, menggelengkan kepala, dan kembali ke kamar. Saat itulah saya yakin saya cuma berceracau dan berhalusinasi. Entah bagaimana caranya saya harus tetap menulis sebelum Bulan Blogging KBM UGM ini berakhir beberapa hari lagi.

Ah.

Tinggalkan komentar