Lantunan lagu Float yang berjudul ‘Pulang’ menemani saya menulis pos ini, kali ini. Tak jauh berbeda, sama seperti waktu pertama kali mendengarnya semenjak menonton film ‘Tiga Hari untuk Selamanya’. Karena saya sudah lama tak mendengar lagu ini lagi setelah tahun 2012 lalu melakukan perjalanan pulang naik kereta api ke Yogyakarta dari Surabaya.
Cuplikan liriknya selalu membekas, repetitif, terus terngiang di kepala. Bahkan saya tiada sempat mengunjungi lagi Sendangsono, padahal saya selalu memuji karya Romo Mangun itu yang kesohor itu. Entah apa kaitannya, mungkin scene dalam filmnya berlatar di sana juga.
Lalu?
ANTIMINIATUUR 
Lagi wajib kalo pulang kampung!
Aduh, ojaaaannnn ojaaaaannn